KETERAMPILAN MELAKUKAN VARIASI, MENGELOLA KELAS, MENGUNAKAN MEDIA DAN MENUTUP PELAJARAN.


A.    Teknik Melakukan Variasi
Variasi dalam pembelajaran adalah perubahan dalam proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan.
Variasi dalam pembelajaran bertujuan
1.      Meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi standar yang relevan.
2.      Memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat peserta didik tehadap berbagai hal baru dalam pembelajaran.
3.      Memupuk perilaku positif peserta didik terhadap pembelajaran.
4.      Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingat perkembangan dan kemampuan.
Variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu;
1.      Variasi dalam gaya mengajar.
Variasi dalam gaya mengajar dilakukan denga berbagai cara sebagai berikut:
a.      Variasi suara: rendah, tinggi, besar,kecil.
b.      Memusatkan perhatian.
c.       Membuat kesenyapan sejenak (diam sejenak).
d.      Mengadakan kontak pandang dengan peserta didik.
e.       Variasi gerakan badan dn mimik.
f.        Mengubah posisi; misalnya dari depat kelas, berkeliling di tengah kelas, dan kebelakang kelas, tetaapi jangan mengganggu suasana pembelajaran.
2.      Variasi dalam menggunaan media dan sumber belajar.
Variasi dalam menggunaan media dan sumber belajar dapat di lakukan sebagai berikut;
a.       Variasi alat dan bahan yang dapat dilihat.
b.      Variasi alat dan bahan yang dapat didengar.
c.       Variasi alat dan bahan yang dapat diraba dan dimanipulasi.
d.      Variasi penggunaan sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar kita.
3.      Variasi dalam pola interaksi.
Variasi dalam pola interaksi dapat dilakukan sebagai berikut;
a.       Variasi dalam pengelompokkan peserta didik: klasikal, kelompok besar, kelompok kecil dan perorangan.
b.      Variasi tempat kegiatan pembelajaran: di kelas dan di luar kelas.
c.        Variasi dalam pengaturan guru; seorang guru, dan tim.
d.      Variasi dalam mengatur hubungan guru dengan peserta didik: langsung (tatap muka), dan melalui media.
e.       Variasi dalam struktur peristiwa pembelajaran: terbuka dan tertutup.
f.       Variasi dalam pengorganisasian pesan:  deduktif dan induktif.
g.      Variasi dalam pengelolaan pesan                                                                                                                                                     
4.      Variasi dalam kegiatan. 
Variasi dalam kegiatan dapat dilakukan sebagai berikut:                                                                                                                   
a.       Variasi dalam penggunaan metode pembelajaran.
b.      Variasi dalam penggunaan media dan sumber belajar.
c.       Variasi dalam penggunaan contoh dan ilustras.
d.      Variasi dalam interaksi dan kegiatan peserta didik.
B.     Teknik pengelola kelas
Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondukusif, dan mengendalikan jika terjadi gangguan dalam pembelajaran.
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondukusif, dan mengendalikan jika terjadi gangguan dalam pembelajaran dan pengololaan kelas adalah (1) kehangatan dan keantusiasan, (2) tantangan, (3) bervariasi, (4) luwes, (5) penekanan pada hal positif, dan (6) penanaman disiplin diri.
Keterampilan mengelola kelas memiliki komponen sebagai berikut;
1.      Penciptaan dan pemeliharan iklim pembelajaran yang optimal.
a.       Menunjukkan sikap tanggap dengan cara: memandangsecara seksama, mendekati, memberikan pertanyaan dan memberikan reaksi terhadap gangguan di kelas.
b.      Membagi perhatian secara visual dan verbal.
c.       Memusatkan perhatian kelompok dengan cara menyiapkan peserta didik ddalam pembelajaran.
d.      Memberi petunjuk yang jelas.
e.       Memberi teguran secara bijaksana.
f.       Memberi penguatan ketika diperlukan.
2.      Keterampilan yang berhubungan dengan pengendalian kondisi belajar yang optimal.
a.       Modifikasi prilaku.
·         Mengajarkan perilaku baru dengan contoh dan pembiasaan.
·         Meningkatkan perilaku yang baik melalui penguatan.
·         Mengurangi peerilaku buruk dengan hukuman.
b.                                                      Pengelolaan kelompok dengan cara.
·         Peningkatan kerjasama san keterlibatan.
·         Menangani konflik dan memperkecil masalah yang timbul.
c.       Menemukan dan mengatasi perilaku yang menimbulkan masalah.
·         Pengabaian yang direncanakan.
·         Campur tangan dengan isyarat.
·         Mengawasi secara ketat.
·         Mengakui perasaan negatif peserta didik.
·         Mendorong peserta didik untuk mengungkapkan perasaannya.
·         Menjauhkan benda yang dapat mengganggu konsentrasi.
·         Menyusun kembali program belajar.
·         Menhilangkan ketegangan  dengan humor.
·         Mengekang secara fisik.    
C.    Teknik mengunakan media
Media merupakan wahana penjalur informasi atau penyalur pesan. Secara luas media dapat diartikan ddengan manusia, peristiwa benda atau peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
Setiap materi pembelajaran  memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi dan untuk menyederhanakan tingkat kesulitan tersebut diperlukan kehadiran media sebagai alat bantu seprti: globe, grafik, gambar dan lain-lain. Disampimg itu media juga mempunyai fungsi untuk mengatasi kebosanan dan kelelahan yang diakibatkan dari penjelasan guru yang sukar di mengerti. Penggunaan media harus menunjang tujuan pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Beberapa prinsip pemilihan media pembelajaran.
1.                        Tujuan pemilihan.
Memilih media harus dengan maksud dan tujuan yang jelas.
2.      Karakteristik media pembelajaran.
Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, jadi pemahaman karakteristik media sangat diperlukan dalam menetapan penggunaan media.
3.      Alternatif pilihan.
Guru harus mampu menetapkan atau memutuskan media yang tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran.
Media sebagai sumber belajar bagi siswa. Betolak dari fungsi dan peranan media diharapkan pemahaman guru terhadap media menjadi lebih jelas, sehingga tidak bermanfaatkan media secara sembarang. Guru dapat mengembangkan media sesuai kemanpuannya dengan tidak mengabaikan prinsip-prinsip dan faktor-faktor dalam memilih dadn menentukan media yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar.
Langkah-langkah dalam pemanfaatan media.
a.       Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media.
b.      Persiapan guru. Pada faase ini guru memilih dan memanfaatkan media massa yang akan dimanfaatkan guna menccapai tujuan.
c.       Persiapan kelas. Siswa atau kelas harus mempunyai persiapan dalam menerima pelajaran dengan menggunakan media tertentu.
d.      Langka penyajikan dan pemanfaatkan media. Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran.
e.       Langkah kegiatan belajar siswa. Pad fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan media pembelajaran.
f.       Langkah evaluasi pengajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar di evaluasi sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yag sekaligus ddapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa.
D.    Teknik menutup pemlajaran.
Menutup pelajaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan maksud untuk memberian gambaran menyeluruh tentang apa yang telah di pelajari siswa serta keterkaitannya dengan pengalaman sebelumnya, mengetahui tingkat keberhasilan siswa, serta keberhasilan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Menutup pelajaran dapat dilakukan dengan cara:
a.       Menarik kesimpulan  mengenai materi  yang telah dipelajari.
b.      Mengajukan beberapa bertanyaan untuk mengukur tingat pencapain tujuan dan keefektifan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c.       Menyampaikan bahan-bahan pendalaman yang harus dipelajari, dan tugas yang harus dikerjakan sesuai dengan pokok bahasan yang telah dipelajari.
d.      Memberikan post tes baik secara lisan, tulisan, maupun perbuatan.
Menutup pelajaran pada akhir setiap pelajaran. Sebagaimana halnya membuka pelajaran, penutup pelajaran pun perlu dilakukan secara profesional, untuk mendapat hasil yang memuaskan dan menimbulkan kesan yang menyenangkan. Untuk kepentingan tersebut, kegiatan yang dilakukan guru untuk menutup pelajaran antara lain:
a.       Meninjau kembali materi yang telah diajarkan.
b.      Mengadakan evaluasi.
c.       Memberikan tindak lanjut terhadap bahan yang tela diajarkan.
SUMBER
Dr. E. Mulyasa, M.Pd. Menjadi Guru Profesional, Bandung: pt remaja Rosdakarya,(2009)
H.Ahmad Jumarno, S.Aag Says: januari 30,2009 pukul 1:01am
Dr. Sanjaya  Wina, M.P.d. Strategi Pembelajaran, Jakarta: Predana Media Group, (2006),

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KATA SERAPAN DAN TANDA BACA

Pendekatan Pemecahan Masalah

PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK