KEUNIKAN DAN KETERKAITAN PELAYANAN GURU DAN KONSELOR
1. Pendahuluan
Didalam dunia pendidikan terdapat proses pembelajaran atau belajar mengajar yang mencakup beberapa aspek atau unsur utama, yakni guru dan murid (peserta didik). Guru atau pengajar merupakan individu-individu yang memiliki tugas dan peranan penting dalam memberikan dan mentransfer pengetahuan kepada para peserta didiknya, sedangkan murid atau peserta didik adalah individu-individu yang berusaha mempelajari segenap pengetahuan yang diajarkan, diberikan dan dijelaskan oleh para pengajar.
Pada perkembangannya, tugas seorang guru kini semakin terlihat semakin kompleks. Tugas guru bukanlah hanya untuk menyampaikan segudang materi dengan teori-teori konsep yang begitu rumit, tetapi seorang guru juga memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan bimbingan serta konseling kepada para peserta didiknya untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh para murid sehingga pembelajaran yang diberikan tidak hanya terpancang pada materi pelajaran yang diberikan tetapi kini ditambah dengan bimbingan yang akan semakin membantu siswa dalam mengatasi persoalan baik dalam masalah pembelajaran materi maupun di luar pembelajaran sekolah. Untuk itu kami akan membahas tentang keunikan dan keterkaitan pelayanan guru dan konselor tersebut.
Pada perkembangannya, tugas seorang guru kini semakin terlihat semakin kompleks. Tugas guru bukanlah hanya untuk menyampaikan segudang materi dengan teori-teori konsep yang begitu rumit, tetapi seorang guru juga memiliki tugas dan tanggung jawab untuk memberikan bimbingan serta konseling kepada para peserta didiknya untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh para murid sehingga pembelajaran yang diberikan tidak hanya terpancang pada materi pelajaran yang diberikan tetapi kini ditambah dengan bimbingan yang akan semakin membantu siswa dalam mengatasi persoalan baik dalam masalah pembelajaran materi maupun di luar pembelajaran sekolah. Untuk itu kami akan membahas tentang keunikan dan keterkaitan pelayanan guru dan konselor tersebut.
2. Pembahasan
Tugas-tugas pendidik untuk mengembangkan peserta didik secara utuh dan optimal sesungguhnya merupakan tugas bersama yang harus dilaksnakan oleh guru, konselor, dan tenaga pendidik lainnya sebagai mitra kerja. Sementara itu, masing-masing pihak tetap memiliki wilayah pelayanan khusus dalam mendukung realisasi diri dan pencapaian kompetensi peserta didik. Dalam hubungan fungsional kemitraan antara konselor dengan guru, antara lain dapat dilakukan melalui kegiatan rujukan (referal)
Masalah-masalah perkembangan peserta didik yang dihadapi guru pada saat pembelajaran dirujuk kepada konselor untuk penanganannya. Demikian pula, masalah-masalah peserta didik yang ditangani konselor terkait dengan proses pembelajaran bidang studi dirujuk kepada guru untuk menindaklanjutinya. Masalah kesulitan belajar peserta didik sesungguhnya akan lebih banyak bersumber dari proses pembelajaran itu sendiri. Hal ini berarti dalam pengembangan dan proses pembelajaran fungsi-fungsi bimbingan dan konseling perlu mendapat perhatian guru. Sebaliknya, fungsi-fungsi pembelajaran bidang studi perlu mendapat perhatian konselor.
Selengkapnya, keunikan dan keterkaitan pelayanan pembelajaran oleh guru dan pelayanan bimbingan dan konseling oleh konselor dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Dimensi
|
Guru
|
Konselor
|
1. Wilayah Gerak
|
Khususnya Sistem Pendidikan Formal
|
Khususnya Sistem Pendidikan Formal
|
2. Tujuan Umum
|
Pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional
|
Pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional
|
3. Konteks Tugas
|
Pembelajaran yang mendidik melalui mata pelajaran dengan skenario guru-murid
|
Pelayanan yang memandirikan dengan skenario konseling-konselor
|
Fokus Kegiatan
|
Pengembangan kemampuan penguasaan bidang studi dan masalah-masalahnya.
|
Pengembangan potensi diri bidang pribadi, sosial, belajar, karier, dan masalah-masalahnya.
|
Hubungan Kerja
|
Alih tangan (referal)
|
Alih tangan (referal)
|
4. Target Intervensi
| ||
Individual
|
Minim
|
Utama
|
Kelompok
|
Pilihan Strategis
|
Pilihan Strategis
|
Klasikal
|
Utama
|
Minim
|
5. Ekspektasi Kinerja
| ||
Ukuran Keberhasilan
|
Pencapaian Standar Kompetensi Lulusan
Lebih Bersifat Kuantitaif |
Kemandirian dalam kehidupan
Lebih bersifat kualitatif yang unsur-unsurnya saling terkait. |
Pendekatan Umum
|
Pemanfaatan Instructional Effects & Nurturant Effects melalui pembelajaran yang mendidik
|
Pengenalan diri dan lingkungan oleh konseling dalam rangka pengentasan masalah pribadi, sosial, belajar dan karier. Skenario tindakan merupakan hasil transaksi yang merupakan keputusan konseling.
|
Perencanaan tindak intervensi
|
Kebutuhan belajar ditetapkan terlebih dahulu untuk ditawarkan kepada peserta didik.
|
Kebutuhan pengembangan diri ditetapkan dalam proses transaksional oleh konseli, difasilitasi oleh konselor.
|
Pelaksanaan tindak intervensi
|
Penyesuaian proses berdasarkan respons ideosinkretik peserta didik yang lebih terstruktur
|
Penyesuaian proses berdasarkan respons ideosinkretik konseli dalam transaksi makna yang lebih lentur dan terbuka.
|
Itulah keunikan dan keterkaitan pelayanan pembelajaran oleh guru dan pelayanan bimbingan dan konseling oleh konselor.[1]
DAFTAR KEPUSTAKAAN
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/03/keunikan-dan-keterkaitan-pelayanan-guru-dan-konselor/
Dirjen PMPTK, 2007. Rambu-Rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal (Naskah Akdemik). Jakarta
Soetjipto dan Raflis Kosasi, 1999. Profesi Keguruan. Jakarta : Rineka Cipta.
[1] http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/03/keunikan-dan-keterkaitan-pelayanan-guru-dan-konselor/
Dapatkan seputar ilmu Pengetahuan Umum disini
BalasHapusILMU PENGETAHUAN UMUM