Kebijakan Pembangunan Pendidikan Di Indonesia



A.    Kebijakan peningkatan mutu guru
Dalam upaya meningkatkan kemakmuran bangsa,patut disimak peringatan Task Force on Teaching as a Profesion on the Carnagie Forum on Education and economy dalam Sofiah(2004) bahwa dalam usaha kemajuan suatu bangsa harus menyadari dua kebenaran yang fundamental,yaitu:
a)      Keberhasilan usaha mencapai kemajuan tergantung pada keberhasilan menciptakan kualitas pendidikan yang lebih baik dari pada sebelumnya dan
b)      Kunci keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan tergantung pada keberhasilan mempersiapkan dan menciptakan guru-guru yang profesional yang memiliki kekuatan dan tanggung jawab yang baru untuk merencanakan sekolah masa depan.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan,dapat dilihat dari rencana strategi yang sedang dilaksanakan saat ini,yaitu sesuai dengan arah kebijakan pembangunan pendidikan.Profil guru sebagai seorang terdepan untuk mencapai tujuan pendidikan menjadi hal penting diperhatikan.
Guru merupakan factor kunci sukses dari upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dasar dan menengah. Guru memegang peranan strategis dalam kerangka pengembangan SDM,karena pembangunan pendidikan nasional tidak terpisahkan dari perubahan-perubahan yang berlangsung di dalam kelas. Perubahan-perubahan dan kecendrungan-kecendrunganitu lebih banyak berlangsung karena banyaknya interaksi guru dan siswa dalam kelas.
Guru adalah profesi yang memegang peranan sentral dalam menentukan generasi penerus bangsa ini,tanpa meningkatkan mutu guru,pekerjaan membentuk SDM yang kompetitif dan handal akan sia-sia (Tung,1992). Oleh karena itu sudah sepantasnya upaya-upaya untuk meningkatkan profesional guru didukung oleh semua pihak,sebagaimana keinginan pemerintah indonesia tentang guru yang profesional sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen,bab iv pasal 8 disebutkan bahwa guru yang berkualitas dan bermutu atau disebut sebagai guru profesional jika memiliki kualifikasi akademik,kompetensi,sertifikat pendidikan,sehat jasmani dan rohani,serta memiliki kemampuan untuk untuk mewujudkan tujuan pendidikan. 
   
B.     Substansi pengembangan pendidikan
·               Pendidikan sebagai investasi hidup
Semua sepakat bahwa “Education is the best investment that offers the best gian in future”,pendidikan adalah investasi terbaik yang menawarkan masa depan terbaik. Strata sosial dan ekonomi sebuah keluarga akan bisa terangkat secara drastis manakala anggota keluarganya mampu menyelesaikan pendidikan universitas. Bahkan status kelas seseorang akan diakui sebagai kelas menengah ketika mulai duduk dibangku kuliah. Manusia paling sempurna,Nabi Muhammad SAW,senantiasa mengingatkan hal ini”tuntutlah ilmu dari sejak rahim hingga liang lahat”.
·               Pendidikan yang memotivasi
Dalam substansi yang paling mendasar,sistem pendidikan terbaik adalah yang mampu memotivasi manusia untuk bertahan hidup dengan bersendikan pada moralita/budi pekerti. Sistem pendidikan yang gagal adalah yang tak mampu menanamkan motivasi bagi peserta didiknya. Ketika kekerasan,kecurangan,korupsi,dan semua energi negatif menjadi output dari sebuah pendididikan,maka kita bisa menganggap bahwa proses pendidikan yang ditempuhnya mengalami ketidaksempurnaan,atau disebut failure of education atau kegagalan.
·               Pendidikan berwawasan kemandirian
Sejatinya,pendidikan tidak boleh menghasilkan manusia bermental benalu dalam masyarakat,yakni lulusan pendidikan formal yang hanya menggantungkan hidup pada pekerjaan formal semata. Pendidikan selayaknya menanamkan kemandirian,kerja keras,kreativitas yang dapat membekali manusianya agar bisa survive dan berguna dalam masyarakat.
·               Kegagalan pendidikan
Pendidikan tidak boleh menghasilkan masyarakat penghayal,hanya memimpikan kehidupan mewah bak sinetron. Kegagalan pendidikan yang paling fatal adalah ketika produk didik tak lagi memiliki kepekaan nurani yang berlandaskan moralitas,sense of humanity. Padahal substansi pendidikan adalah memanusiakan manusia,menempatkan kemanusiaan pada derajat tertinggi dengan memaksimalkan karya dan karsa. 
·               Pendidikan yang mendewasakan
Sesungguhnya kita tak perlu berharap banyak bagi munculnya banyak ragam pendidikan yang lebih mengutamakan keunggulan kuantitatif daripada kualitatif secara short time/instant. Mungkin kita akan merasa kehilangan romantisme sistem pengajaran masa lalu yang lebih menekankan pada implementasi budi pekerti yang sudah tercantum lagi dalam kurikulum kita. Kita teramat berharap pada sistem pendidikan yang tak hanya optimal,tapi juga mampu menumbuhkan kearifan-kearifan lokal yang menyentuh nurani,membesarkan hati,mendewasakan sikap dan perilaku,namun juga mampu menghidupkan secara ekonomi. Satu hal yang mungkin teramat sulit bagi pemerintah kita saat ini.

Tugas utama guru menurut pengembangan sistem pendidikan tenaga kependidikan (SPTK abad 21)adalah:
o   Menjabarkan kebijakan dan landasan pendidikan dalam wujud perencanaan pembelajaran dikelas dan diluar kelas
o   Mengaplikasikan komponen pembelajaran sebagai suatu sistem dalam PBM
o   Mengelola kelas dengan pendekatan dan prosedur yang tepat dan relevandengan karakteristik peserta didik yang unik
o   Meneliti dan mengembangkan bidang pendidikan dan pembelajaran,dan mampu mampu memanfaatkan hasilnya untuk mengembangkan profesi
o   Melaksanakan fungsinya sebagai pendidik untuk menghasilkan lulusan yang menunjang tinggi nilai-nilai etika kesatuan dan nilai-nilai luhur bangsa,masyarakat dan agama.
o   Memanfaatkan teknologi,lingkungan,budaya dan sosial serta lingkungan alam dalam pengembangan proses pembelajaran
o   Melaksanakan fungsi dan peran BK dan administrasi pendidikan
o   Mengembangkan diri dalam wawasan,sikap,dan keterampilan.
Tugas utama guru diharapkan berhasil dilaksanakan secara efektif agar tujuan pembelajaran tercapai secara efektif juga. Keberhasilan guru sebagai tenaga pendidik dalam melaksanakan tugasnya merupakan suatu tujuan agar profil guru yang diinginkan sesuai dengan sistem pendidikan.

C.    Kontribusi tenaga non kependidikan terhadap pendidikan
Lembaga pendidikan,yang dalam penyelenggaraannya melibatkan banyak orang,merupakan suatu organisasi yang berupaya mencapai tujuan pendidikan yang dicanangkan. Organisasi merupakan suatu wadah yang memiliki suat dimensi social dan kepentingan bersama,karena terdiri dari sejumlah individu yang mempunyai aktivitas-aktivitas dalam upaya mencapai suatu tujuan tertentu. Sekolah dapat dipandang sebagai suatu organisasi. Sekolah merupakan sebuah wadah yang terdiri dari sekumpulan manusia,yang melakukan interaksi dan koordinasi secara sadar dalam melaksanakan proses pendidikan sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan itu sendiri.
Sekolah juga melakukan interaksi dengan orang tua murid. Oleh karena itu sekolah dapat dikatakan sebagai suatu organisasi,sebuah sistem terbuka. Sekolah merupakan suatu sistem sosial dan dibentuk atas dasar kepentingan bersama untuk mencapai tujuan,yaitu tujuan pendidikan.
Sebagai sebuah sistem,sekolah juga mempunyai komponen-komponen input,proses output,lingkungan dan umpan balik. Input sekolah biasanya terdiri dari siswa,tenaga pendidikan,pembiayaan sekolah. Proses transformasi meliputi antara lain kurikulum,proses belajar mengajar,motivasi,iklim,dan budaya sekolah. Output sekolah akan menghasilkan antara lainprestasi dan perkembangan siswa,kepuasan siswa dan wali siswa,kinerja dan kepuasan kerja tenaga kependidikan. Sedangkan umpan balik dalam sistem ini,merupakan informasi mengenai output atau proses yang akan berguna dan berpengaruh terhadap seleksi input pada masa datang,agar input sekolah dapat lebih baik kulitas maupun kuantitasnya.
Dalam hal ini,tenaga kependidikan non guru memiliki profil yang hampir tidak berbeda dengan tenaga kependidikan guru,perbedaan hanya terdapat pada tugas pokok. Profil yang harus dimiliki oleh tenaga kerja non guru:
§  Memiliki kepribadian
§  Memiliki pengetahuan dan pengetahuan profesi guru
§  Memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang bidang spesialisasi
§  Memiliki kemampuan keterampilan profesi kependidikan

D.    Isu-isu kontekstual pendidikan persekolahan dan masyarakat
Pendidikan terus menerus mengalami perubahan ,perubahan itu terjadi karena keunikan peserta didik,lingkungan yang berkembang tiada henti,serta implikasinya bagi tujuan,muatan guru,dan pengelolaan pembelajaran. Kurikulum juga merupakan isu yang terus perlu ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan siswa untuk menghadapi masa depan dengan keberanian dan kreativitas.

E.     Paradoks-paradoks kebijakan dan kebijaksanaan
Ø  Akibat perkembangan penduduk dan ekonomi
Ø  Akibat kenaikan biaya produksi
Ø  Peubahan-perubahan dalam distribusi pembagian umur
Ø  Pengangguran-pengangguran

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KATA SERAPAN DAN TANDA BACA

Pendekatan Pemecahan Masalah

PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK