METODE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA



METODE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Metode mengajar adalah teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa didalam kelas, baik secara individual atau secara kelompok, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami, dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.

Syarat-syarat penggunaan metode adalah sebagai berikut:
*      Metode mengajar yang digunakan harus dapat membangkitkan motif, minat, atau gairah belajar.
*      Metode belajar yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa.
*      Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mewujudkan hasil karya.
*      Dapat meransang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi.
*      Dapat mendidik siswa dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
*      Dapat mentiadakan penyajianyang bersifat verbalisme dan menggantinya dengan pengalaman atau situasi yang nyata dan bertujuan.
*      Dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

Jenis-Jenis Metode Dalam Pembelajaran :

1.       Metode Ceramah

a.       Defenisi metode ceramah
·         Menurut Hasibuan dan Moedjiono metode ceramah adalah cara penyampaian bahan pelajaran dengan komunikasi lisan.
·         Menurut Margono metode ceramah adalah metode mengajar yang menggunakan penjelasan verbal.
·         Metode ceramah : suatu cara penyampaian informasi dengan lisan dari seseorang kepada sejumlah pendengar di suatu ruangan.
·         Metode ceramah : suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dimana cara menyampaikan pengertian-pengertian materi pelajaran kepada anak didik dilaksanakan dengan lisan oleh guru didaam kelas.

Kesimpulan: metode ceramah dalam pembelajaran matematika adalah suatu cara penyampaian bahan/ materi matematika kepada peserta didik melalui komunikasi lisan oleh pendidik di dalam kelas.
b.     Keunggulan metode ceramah
o   Ceramah merupakan metode yang mudah dan murah artinya dapat menampung jumlah siswa yang banyak tanpa memerlukan peralatan-peralatan yang lengkap dan siswa mempunyai kesempatan untuk mendengarkan karena biaya yang diperlukan relatif lebih kecil.
o   Konsep yang disajikan  secara hirarki akan memberikan fasilitas belajar kepada siswa.
o   Fleksibel : jika waktu sedikit bahan dipersingkat, diambil yang penting-penting saja, jika waktu banyak dapat disampaikan sebanyak-banyaknya.
o   Guru dapat memberikan tekanan-tekanan terhadap hal-hal yang penting hingga waktu dan energi dapat digunakan sebaik mungkin.
o   Guru dapat menguasai seluruh kelas dengan mudah, walaupun jumlah murid cukup banyak.
o   Isi silabus dapat diselesaikan dengan lebih mudah, karena guru tidak harus menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.
o   Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran tidak menghambat dilaksanakannya pelajaran.
o   Organisasi kelas dapat diatur menjadi lebih sederhana karena tidak memelukan setting yang beragam.
c.       Kelemahan metode ceramah
v  Pelajaran berjalan membosankan, siswa-siswa menjadi pasif, karena tidak berkesempatan menemukan sendiri konsep yang diajarkan. Siswa hanya aktif membuat catatan saja.
v  Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat siswa tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan.
v  Materi yang dikuasai siswa sebagai hasil ceramah akan terbatas pada apa yang dikuasai guru.
v  Pengetahuan yang diperoleh dari hasil ceramah akan cepat terlupakan.
v  Melalui ceramah sangat sulit ditentukan apakah seluruh siswa sudah mengerti apa yang dijelaskan atau belum.
v  Ceramah menyebabkan belajar siswa menjadi belajar menghafal (rote learning).
d.      Metode ceramah perlu dipakai jika:
§  Bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang banyak.
§  Materi yang disajikan belum ada di sumber-sumber lain.
§  Materi sajian telah disesuaikan dengan kemampuan kelompok yang akan menerimanya.
§  Materinya menarik atau dibuat menarik.
§  Tidak ada metode metode lain yang mungkin digunakan dan materi yang disampaikan cukup banyak.
§  Bahan yang akan disampaikan merupakan instruksi.
e.       Metode ceramah tidak dipakai apabilah:
Ø  Tujuan instruksionalnya bukan hanya memberikan informasi melainkan untuk membuat siswa aktif, kreatif, terampil atau menyangkut aspek kognitif yang tinggi.
Ø  Diperlukan ingatan yang tahan lama.
Ø  Diperlukan partisipasi aktif dari siswa untuk mencapai tujuan instruksional.
Ø  Kemampuan kelas rendah.
f.        Gambaran metode ceramah dalam pembelajaran matematika
§  Guru memberikan defenisi dan pembuktian rumus. Pembuktian rumus dilakukan sendiri oleh guru. Diberitahukannya apa yang harus dilerjakan dan bagaimana menyimpulkannya. Contoh-comtoh soal yang diberikan dan dikerjakan sengiri oleh guru dan diikuti lansung oleh siswa.

2.      Metode Ekspositori
a.  Defenisi metode ekspositori
·          Menurut Dimyati dan Mudjiono metode ekspositori adalah memindahkan pengetahuan-pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai kepada siswa.
·          Metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan terlebih dahulu defenisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah.
David P.Ausubel menyebutkan bahwa metode ekspositori  merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien dalam menanamkan belajar bermakna. Auseubel membedakan belajar menjadi :
1.       Belajar dengan menerima (reception learning)
2.        Belajar melalui penemuan (discovery learning)

Belajar juga dibedakan menjadi :
a.        Belajar dengan menghafal (rote learning)
b.        Belajar dengan pengertian (meaningful learning)
b.  Kelebihan metode ekspositori
o   Dalam metode ini peran serta guru sudah berkurang karena informasi diberikan guru saat penyampaian lisan sedangkan pengolahan informasi lanjutan dikembangkan siswa.
o   Siswa bisa mengembangkan keterampilan dan pengetahuan-pengetahuan yang di transfer oleh guru.

c.  Kelemahan metode ekspositori

§  Meskipun peran guru sudah berkurang, namun siswa kurang aktif dalam mencari pengertian-pengertian, rumus-rumus, dan teorema-teorema  karena mengharapkan dari guru.

3.      Metode Demonstrasi
a.       Defenisi metode demonstrasi
v  Metode demonstrasi adalah metode mengajar dimana guru atau orang lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan  kepada seluruh kelas  suatu proses, misalnya proses pemakaian jangka,dll.
v  Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan suatu proses kejadian.
v  Metode demonstrasi adalah metode penyajian pembelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan-tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan.
b.     Keunggulan metode demonstrasi
o   Metode ini dapat membuat pelajaran lebih jelas dan konkrit sehingga dapat menghindarkan verbalisme.
o   Prose pembelajaran akan lebih menarik.
o   Siswa diharapkan lebih mudah dalam memahami apa yang dipelajari.
o   Akan mengurangi kesalahan dalam pengambilan kesimpulan karena anak mengamati lansung terhadap suatu proses.
o   Memberi pengalaman praktis yang dapat membentuk perasaan dan kemauan anak.
o   Dengan metode ini masalah-masalah yang timbul dalam hati siswa dapat terjawab,siswa dirancang untuk aktif mengamati, menyesuakan teori dengan kenyataan dan mencoba melakukannya sendiri.
c.      Kelemahan metode demonstrsi
§  Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang oleh hal itu pelaksanaanya tidak akan efektif.
§  Fasilitas seperti peralatan,tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik.
§  Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang sehingga memerlukan waktu yang banyak.
§  Metode ini sulit dilakukan apabila anak belum matang untuk melakukan eksperimen.

4.      Metode Driil dan Latihan
a.      Defenisi metode driil dan latihan
Dalam banyak hal kata driil dan latihan merupakan sinonim. Namun, disini kedua kata itu akan dibedakan artinya. Metode drill mengutamakan kemampuan untuk menghafal fakta-fakta matematika sedangkan metode latihan yaitu dapat menyelesaikan persoalan dengan cepat dengan menggunakan alat bantu.
Latihan diperlukan agar siswa terampil menyelesaikan soal-soal yang pengertian dan prosedur penyelesaiannya sudah dipahami.
b.     Kelebihan metode driil dan latihan
v  Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti berhitung.
v  Dapat memperoleh kecakapan mental seperti dalam operasi hitung
v  Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan serta kecepatan dalam pekerjaan
c.       Kelemahan metode driil dan latihan
o   Menghambat bakatdan inisiatif anak didik karena siswa lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan di arahkan kepada jauh dari pengertia.
o   Menimbulkan penyesuain secara statis kepada lingkungan.
o   Dapat menimbulkan verbalisme.




5.      Metode Tanya Jawab

a.      Defenisi metode tanya jawab
·         Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab , terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru.

Kesimpulan metode tanya jawab dalam pembelajaran matematika adalah cara pembelajaran matematika dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab,terutama dari guru kepada siswa tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. 
b.     Keunggulan metode tanya jawab
o   Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika itu siswa sedang ribut, yang mengantuk kembali segar dan hilang kantuknya.
o   Meransang siswa untuk melatih dan mengembangkan pola pikir, termasuk daya ingatan.
o   Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
o   Metode ini dapat mengetahui kemampuan berfikir siswa dan kesistematisannya dalam mengemukakan pokok-pokok pikiran dalam jawabannya.
o   Metode ini dapat mengetahui sampai sejauh mana penguasaan siswa tentang apa yang sedang atau telah dipelajri. Dengan demikian dapat pula dijadikan sebagai bahan instropeksi bagi guru dalam hal cara belajar yang telah dilakukannya.
c.      Kelemahan metode tanya jawab
·   Siswa merasa takut apabila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani, dengan menciptakan suasana yang tidak tegang dan akrab.
·   Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan mudah dipahami siswa.
·   Waktu sering banyak terbuang terutama apabila  siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
·   Guru masih tetap mendominasi proses belajar-mengajar. Biasanya guru kurang terbuka, dalam arti ingin jawaban siswa selalu sesuai dengan keinginannya.
d.      Untuk menghindari kelemahan metode tanya jawab guru hendaknya berlaku sebagai berikut:
v  Menghargai jawaban , pertanyaan, keluhan atau tindakan siswa bagaimanapun jelek mutunya.
v  Menerima jawaban siswa lalu memeriksanya dengan mengajukan pertanyaan.
v  Meransang siswa untuk aktif berpatisipasi dengan menjawab pertanyaan, mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat, atau mendemonstrasikan hasil berfikirnya di depan kelas atau papan tulis, atau memperlihatkan hasil karyanya.
v  Mengajukan petanyaan kepada sasaran yang sesuai dengan keperluan.
v  Bertindak atau bersikap seolah-olah belum tahu atau membuat kekeliruan yang disengaja.

6.      Metode Penemuan (Discovery)
a.      Defenisi metode penemuan
Ditinjau dari  arti katanya ‘discover’berarti menemukan.dan ‘discovery’ adalah penemuan. Robert b. menyatakan bahwa discovery adalah proses mental dimana anak/individu mengasimilasi konsep dan prinsip. Jadi seseorang dikatakan melakukan penemuan bila terlihat menggunakan proses mentalnya, dalam usaha menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip. Proses-proses mental yang dilakukan misalnya mengamati, menggolongkan, mengukur, menduga, dan mengambil kesimpulan.
Dr. Moh. Amin, M.A mengutarakan bahwa “Pengajaran discovery harus meliputi pengalaman-pengalaman belajar untuk menjamin siswa dapat mengembangkan proses-proses discovery”.
Jadi metode penemuan dalam pembelajaran matematika adalah metode pembelajaran matematika dimana siswa dituntut untuk menemukan hal-hal yang baru seperti konsep, teorema, rumus, pola dan aturan matematika.
b.     Keunggulan metode penemuan
o   Siswa aktif dlam kegiatan belajar, sebab ia berfikir dan menggunakan kemampuan untuk menemukan hasil akhir.
o   Siswa memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami sendiri proses menemukannya. Sesuatu yang diperoleh dengan cara ini lebih lama di ingat.
o   Menemukan sendiri memberikan rasa puas. Kepuasan batin ini mendorong ingin melakukan penemuan lagi hingga niat belajarnya meningkat.
o   Siswa yang memperoleh pengetahuan dengan metode penemuan akan lebih mampu mentransfer pengetahuannya ke berbagai konteks.
o   Metode ini melati siswa untuk lebih banyak belajar sendiri.
c.      Kelemahan metode penemuan
Ø  Metode ini banyak menyita waktu. Juga tidak menjamin siswa tetap bersemangat mencari penemuan-penemuan.
Ø  Tidak tiap guru mempunyai selera atau kemampuan mengajar dengan cara penemuan. Kecuali tugas guru sekarang cukup berat.
Ø  Tidak semua anak mampu melakukan penemuan

7.      Metode Inkuiri
a.      Defenisi metode inkuiri
Ditinjau dari arti katanya ‘inquire’ berarti menanyakan , meminta keterangan atau menyelidiki dan ‘inquiry’adalah penyelidikan. Metode inkuiri adalah metode mengajar yang paling mirip dengan metode penemuan.
Beberapa perbedaannya adalah sebagai berikut:
o   mengajar dengan penemuan biasanya dilakukan dengan ekspository dalam kelompok-kelompok kecil (di laboratorium, bengkel, atau kelas). Sebenarnya mengajar dengan metode inkuiri dapat dilakukan dengan ekspositori, kelompok, dan secara sendiri-sendiri.
o   Dalam metode penemuan hasil akhir yang harus ditemukan siswa merupakan sesuatu yang baru bagi dirinya, namun sudah diketahui oleh guru. Sedangkan dalam metode inkuiri hal baru itu juga belum diketahui oleh guru.Dalam metode inkuiri selain sebagai pengarah dan pembimbing, guru menjadi sumber informasi data yang diperlukan. Siswa masih harus mengumpulkan informasi tanbahan, membuat hipotesis, dan mengujinya. 
Pada metode inkuiri proses-prosenya lebih luas daripada discovery. Inkuiri mengandung proses-prose mental yang tingkatannya lebih tinggi daripada discovery seperti merumuskan problema, membuat hipotesis, mendesain eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan  dan menganalisis data serta menarik kesimpulan. Salah satu tujuan mengajar dengan inkuiri adalah agar siswa tahu dan mampu mentransfer pengetahuan kedalam situasi lain.
Metode ini terdiri dari 4 tahap yaitu:
1.        Guru meransang siswa dengan pertanyaan, masalah, permainan dan teka-teki.
2.        Sebagai jawaban atas yang diterimanya, siswa menentukan prosedur mencari dan mengumpulkan informasi atau data yang diperlukannya untuk memecahkan pertanyaan, pernyataan, dan masalah.
3.        Siswa menghayati pengetahuan yang diperolehnya dengan inkuiri yang baru dilaksanakan.
4.        Siswa menganalisis metode inkuiri dan prosedur yang ditemukan untuk dijadikan metode umum yang dapat diterapkannya ke situasi lain.
b.                                         Kelebihan metode
v  Perkembanga cara berpikir ilmiah siswa dapat dikembangkan seluas-luasnya.
v  Dapat melatih siswa untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat mengembangkan pendidikan demokrasi.
v  Siswa tidak hanya belajar tentang konsep-konsep dan prinsip-prinsip, tetapi juga belajar tentang pengarahan diri sendiri, tanggung jawab dan komunikasi sosial.
v  Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai sumber untuk mendapatkan informasi lebih banyak.
v  Metode ini dapat memperkaya dan memperdalam materi yang dipelajari sehingga retensinya menjadi lebih menarik.
c.                      Kelemahan metode inkuiri
o   Belajar mengajar dengan inkuiri memerlukan kecerdasan anak yang tinggi.
o   Inkuiri kurang cook pada anak yang usianya terlalu muda
o   Pelksanaan memerlukan penyedfiaan berbagai sumber belajar dan fasilitas yang memadai yang tidak selalu mudah disediakan.
o   Pemecahan masalah mungkin saja dapat bersifat mekanistis , formalitas dan membosankan. Apabila hal ini terjadi ,maka pemecahan masalah seperti ini tidak menjamin penyelidikan yang penuh arti.

8.      Metode Permainan

a.      Defenisi metode permainan
Metode permainan dalam pembelajaran matematika adalah metode belajar dengan melakukan kegiatan yang menggembirakan yang dapat menunjang tercapainya tujuan instruksional matematika yang menyangkut aspek kognitif, psikomotorik, atau efektif.
Permainan yang mengandung nilai matematika dapat meningkatkan keterampilan, penanaman konsep, pemahaman dan pemantapannya; meningkatkan kemampuan menemukan, memecahkan masalah, dan lain-lain.
Metode permainan sama dengan metode-metode lain yang memerlukan perumusan tujuan instruksional yang jelas, penilaian topik atau subtopik, perincian kegiatan belajar mengajar, dan lain-lain. Selanjutnya hindari permainan yang bersifat teka-teki atau yang tidak ada nilai matematikanya.
b.     Kelebihan metode permainan
*      Melatih anak untuk mendramatisasikan sesuatu serta melatih keberanian.
*      Metode ini akan menarik perhatian anak sehingga suasana kelas menjadi hidup.
*      Anak dapat menghayati suatu peristiwa sehingga mudah mengambil kesimpulan berdasarkan penghayatan sendiri.
*      Anak dilatih untuk menyusun pikirannya dengan teratur.
c.      Kelemahan metode permainan
·         Tidak semua topik dapat disajikan melalui permainan.
·         Memerlukanbanyak waktu
·         Penentuan kalah menangdan bayar-membayar dapat berakibat negatif. Mungkin juga terjadi pertengkaran.
·         Mengganggu ketenangan belajar di kelas-kelas lain.

9.      Metode Pemberian Tugas

a.      Defenisi metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas adalah metode di mana siswa diberi tugas di luar jam pelajaran. Dalam metode ini siwa tidak hanya mengerjakan tugas di rumah, tetapi dapat diperpustakaan, di laboratorium, dll. Metode ini bertujuan agar guru menetahui apakah materi yang ia ajarkan telah di pahami siswa. Selain itu untuk melatih anak-anak menjadi rajin.
b.     Kelebihan metode pemberian tugas
·         Baik sekali untuk mengisi waktu luang yang konstruktif.
·         Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas pekerjaan.
·         Membiasakan anak giat belajar
·         Memberikan anak tugas yang bersifat praktis.
c.      Kelemahan metode pemberian tugas
ü  Seringkai tugas dirumah itu dikerjakan oleh orang lain sehingga anak tidak tahu menahu lagi pekerjaan tersebut.
ü  Sulit untuk memberikan tugas karena perbedaan individual siswa dalam kemampuan dan minat belajar
ü  Seringkai siswa tidak mengerjakan tugas dengan baik, cukup menyalin hasil pekerjaan teman saja
ü  Apabila tugasitu selalu banyak atau terlalu berat, akan mengganggu keseimbangan mental anak.

Komentar

  1. ngomongin tentang pendidikan saya juga punya sebuah situs pendidikan yg bikin giat belajar dan membuat belajar semakin menyenangkan.
    Untuk lingnya di www.gameforsmart.com

    dan juga jangan sampai ketinggalan buruan gabung dan ikuti kompetisi cerdas cermat online se-jawatimur2 yg di laksanakan pada bulan februari
    mendatang, kompetisi ini graaatiissss.....!
    tanpa di pungut biaya apapun... dan juga banyak hadiah menarik mulai dari uang jutaan rupiah dan lain sebagainya....

    untk info lebih lanjut bisa liat di website www.gameforsmart.com kami tunggu konfirmasinya...!!!

    BalasHapus
  2. tq bro,,,
    asangat membantu

    BalasHapus
  3. izin Copas kak, trimakasih sangat membantu

    BalasHapus
  4. terima kasih sangat bermanfaat

    BalasHapus
  5. Trim s izin ngopy , sangat bermanfaat

    BalasHapus
  6. Dunia semakin mendekat jika kita mau belajar,dan sebaliknya.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendekatan Pemecahan Masalah

KATA SERAPAN DAN TANDA BACA

PERKEMBANGAN KOGNITIF PESERTA DIDIK